"Raining" Away

Menunggu itu adalah hal yang paling membosankan, apalagi kalo harus nunggu sendirian gak ada temen, bengong aja bisanya (untung masih siang jadi makhluk-makhluk gaib belom pada menunjukkan batang hidungnya,hihi). Dan menunggu ku kali ini agaknya sedikit berbeda dari biasanya, kenapa?? Karena setelah "membabat" habis soal-soal assessment dan kejebak hujan di kampus "tercinta" ini, aku memutuskan untuk sekedar "mencuci mata" di perpustakaan (yah kali-kali bisa dapat ilmu dapet rizky lain juga disitu). 
Aku memilih tempat duduk dekat jendela yang menghadap langsung ke jalanan di depan kampus Politeknik Telkom, yang nampaknya menjadi sepi karena derasnya "sang pembawa berkah" alias air hujan. Senang rasanya melihat pemandangan dari sudut pandang ini dalam suasana hujan, dimana air mengalir dijendela di luar sana --ya, iya lah di luar, kalo di dalem mah kebocoran namanya :)-- yang rasanya terasa segar, adem, dingin, --semoga gak ampe ngebayangin minuman-minuman dingin macam es doger, es campur, es coret atau es-es lainnya ya--. Ya, melihat suasana hujan kali ini membuat "menunggu"ku menjadi tidak boring lagi. Walaupun pada kenyataannya masih aja duduk bengong sendirian kaya "sapi bego" (daripada sapi gila, antraks dong.)

Beberapa menit kemudian, setelah Sang Pemberi Berkah merasa bahwa tanah ini sudah cukup diberkahi, maka di"setop"lah ia untuk menetes. Dan semua orang kembali "berseliweran" kesana kemari, melakukan segala macam aktivitas mereka yang mungkin sedikit tertunda karena kehadiran"nya". Pemandangan pun menjadi ramai lagi, ada yang membawa motor sendirian sambil kebut-kebutan karena mungkin takut ujan lagi, ada yang berjalan santai sambil bawa payung (kalo bawa paku gak guna juga kan?), ada juga yang berjalan sambil sedikit berlari sedikit marathon karena gak bawa payung (hahaha, lagi buru-buru atau mau kabur gara-gara disangka maling tuh...) Ya, segala macam tingkah laku mereka setelah hujan reda memang berbeda daripada saat hujan tadi. Dan perbedaan kondisi dari sebelum dan sesudah turun hujan itulah yang membuatku begitu tertarik. Segalanya berubah.

Yes. Life will always change, me too.

Berkaca dari berbagai pengalaman yang pernah dialami di kehidupan sebelum-sebelumnya (emang sekarang ada dikehidupan mana ya gue?!? @_@) aku sudah belajar banyak hal. Dan pelajaran dari pengalaman itulah yang sejatinya membuat aku selalu berubah, dari mulai berubah cara pandang terhadap sesuatu hal, berubah cara berpikir, berubah dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah, berubah dalam cara belajar menghadapi ujian, dan berubah-berubah lainnya yang membuatku merasa nyaman dengan kehidupan dan lingkungan yang ada di sekitarku. Tapi ada satu hal yang gak pernah berubah adalah aku gak pernah berubah jadi orang lain, still be myself, dengan segala kurang dan lebihnya seorang Aminatus Sadiyah.

Maka sejak "raining" hingga "raining away", aku bersyukur, bahwa aku masih bisa menikmati segala hal yang Sang Pencipta berikan kepada umat-Nya untuk disyukuri. Ya, aku bersyukur atas nama Sang Maha Kuasa, untuk segala Rahman dan Rahim-Nya, aku masih bisa menikmati hujan kali ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Resep Bunda Catering Bandung

Berawal Dari Keahliannya dalam PERTANIAN

The Story with 'Pelabuhan Ratu'